Senin, 05 November 2012

1000 hari

Sabtu, 3 November 2012
aku melaju kencang menuju kotaku,
di tengah terik siang
demi 1000 harimu eyang...

ayah bilang aku tak usah pulang,
tapi rindu untuk membisikkan doa di makammu jauh lebih besar
daripada ketakutanku untuk melewati jalan ramai dengan motorku

1000 hari yang lalu,
kami bacakan yasin di dekatmu,
Kau dalam keadaan koma,
namun ketika kami mendekat untuk memohon maaf
air matamu membasahi pipi meskipun kau sendiri tak mampu berkata

1000 hari yang lalu,
aku tak pernah mau beranjak dari tempat tidurmu
sebelum kakimu menghangat
meskipun berulang kali aku memijat
namun tetap dingin
tetap memberi tanda bahwa sebentar lagi kau tiada...

1000 hari yang lalu,
ketika semua orang berusaha mencari cara agar kau mampu melafazkan dua syahadat,
aku memilih untuk duduk terdiam
aku yakin,
apapun yang terjadi adalah yang terbaik untukmu eyang...

1000 hari yang lalu,
aku kehilangan
tapi cinta Allah lebih besar padamu eyang
maka aku ikhlaskan kau kembali menghadapNya...

1000 hari yang lalu,
mungkin langkah awal aku menjadi dewasa,
tak ada lagi temanku berbagi cerita seasyik eyang,
tak ada lagi pelukan eyang ketika aku merajuk,
tak ada lagi guruku berbahasa belanda,
eyang selamat jalan...

Allah tahu eyang baik,
maka 1000 hari ini banyak yang datang berkirim doa,
maka 1000 hari ini anak cucu eyang berkumpul dalam keadaan harmonis,
dan 1000 hari ini, semua mengenang betapa eyang luar biasa...

37 tahun menjanda dan berusaha sendiri menghidupi 6 orang buah hati,
tanpa suami...
37 tahun penuh keprihatinan menyekolahkan 6 putra putri hingga
mereka berhasil mandiri...
37 tahun hidupmu ditempa keras, namun eyang tak pernah mengeluh
eyangku tetap eyang paling jawara sedunia

1000 hari ini,
bersama dengan kerendahan hati,
tika mohonkan ampunan untukmu eyang,
doa tika untuk eyang takkan pernah putus :)

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog