Dan kemudian mentari enggan menari,
ia bersedih di sudut siang tanpa menjaga rasa,
cucurkan air mata dan bumi menjadi basah..
aku masih disini, di suatu sudut kota Jogja,
melihat kehidupan hebat di sini
dimana aku ditempa kembali dengan ilmu,
dimana negosiasi takdir Tuhan masih teramanat,
lalu aku menangis, tersungkur kembali
siang yang bersahabat pada kenangan,
hancur rasa itu namun aku sadar
aku telah berhasil bangkit
dari dilema tertatih...
untuk segala cacian dan pandangan rendah dari mereka,
terima kasih...
tanpa kata-kata yang menjatuhkan
mungkin aku tidak akan belajar
membangun rasa tegar untuk berdiri tegak kembali
Senin, 08 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar